fajarbengkulu.com, Nasional – Ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Mengagetkan seluruh masyarakat yang ada disekitar kejadian. Pelaku yang berjumlah dua orang langsung tewas di tempat dengan motor matic yang dikendarainya.
Diperkirakan masyarakat yang terkena dampak luka-luka mencapai 20 orang. Ledakan ini mendapat kecaman banyak pihak. Seorang warga bernama Rais mendengar 2 kali ledakan saat bom meledak. Setelah itu, ada serpihan besi yang terlempar usai ledakan.
“Saya lagi di depan (dekat Gereja Katedral), terus terjadi ledakan 2 kali berturut-turut, terus ada percikan besi,” ujar Rais menceritakan detik-detik bom bunuh diri Makassar meledak dikutip dari detik.com.
Pemerintah telah mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri ini. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa terorisme adalah kejahatan kemanusiaan dan tidak terkait agama apa pun.
“Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun,” ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual, Minggu (28/3).
Waketum MUI Anwar Abbas juga mengutuk keras kejadian bom bunuh diri itu karena tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai ajaran agama mana pun yang diakui negeri ini. Dia meminta supaya kejadian bom bunuh diri itu tidak dikaitkan dengan SARA. Hal itu akan membuat kondisi semakin tidak kondusif.
“Di samping itu, MUI juga meminta supaya masalah ini jangan di kait-kaitkan dengan agama dan atau suku tertentu di negeri ini karena hal demikian akan semakin membuat rumit dan keruhnya suasana,” ujarnya (red)
Foto : (AP/Masyudi S. Firmansyah) cnbcindonesia